UMS– Aliansi Bidang Hikmah Komisariat IMM Se-Universitas Muhammadiyah Surakarta adakan diskusi dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda di Lapangan Evakuasi Kampus 1 UMS, Senin (28/10).
Mengangkat tema “90 Tahun Berikrar, Apa Kabar Pemuda Indonesia?”, agenda ini menghadirkan dua pembicara, yaitu IMMawan Ubaidillah Rosyid (Sekretaris Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan PC IMM Kota Surakarta) dan IMMawan Deni Dwi Murianoto (Ketua Umum IMM Komisariat Averroes Fakultas Teknik UMS).
IMMawan Ubaidillah yang berperan untuk lebih berbicara mengenai sejarah Sumpah Pemuda menegaskan bahwa makna kata pemuda harus didekonstruksi secara eksistensial beriringan dengan kondisi yg dinamis ini dalam rangka menjaga identitas supaya tidak tergerus realitas zaman.
Menurutnya, pemuda dalam konteks kekinian harus memahami kondisi zaman supaya tidak gagap dan disorientasi terhadap identitasnya sebagai pemuda.
Sedangkan IMMawan Deni lebih menyoroti soal konteks pemuda jaman sekarang, menuturkan hal yang serupa bahwa mahasiswa atau pemuda harus mampu membaca kondisi zaman dengan memanfaatkan bidang keilmuan atau potensi individu masing-masing yang dimiliki.
Kemerosotan pamor pemuda di era millenial salah satunya yaitu kurangnya kepedulian, contohnya kepedulian terhadap lingkungan dalam membuang sampah, tidak apatis dan peduli terhadap sesama. Pemuda seharusnya juga mampu untuk merefleksikan nilai-nilai yang terkandung dalam ikrar Sumpah Pemuda, ungkap IMMawan Deni.
IMMawan Deni juga mengajak pemuda untuk tetap bersifat nasionalis, berkontribusi terhadap bangsa dan negara serta menjaga bahasa bahasa sebagai penjembatan menuju kesatuan.
Sementara itu, IMMawan Ilham Heriyono, Anggota Bidang Hikmah IMM Averroes yang juga Ketua Panita dari agenda diskusi menuturkan bahwa melalui agenda ini kader-kader IMM khususnya di UMS bisa merefleksikan semangat sumpah pemuda zaman dahulu dengan kondisi pemuda sekarang yang cenderung apatis dengan sesama. Ia menambahkan melalui momentum ini dapat membentuk kembali semangat persatuan yang ada dalam diri pemuda dan tidak mudah terpecah belah.
Taufik, salah satu kader IMM Komisariat Ahmad Dahlan FH UMS berharap adanya aksi nyata tindak lanjut dari acara ini. Ibaratnya, jangan sampai kita punya bahan tapi kita tidak mampu mengubah bahan tersebut menjadi lebih bermanfaat, tutupnya.