HAMIL DAN HISAB
Kalau Anda berharap akan ada ilmu setinggi langit yang Anda dapat tentang ilmu hisab khususnya dalam menentukan awal Ramadhan, tentu jelas itu bukan tulisan saya. Sebab saat mengecap pendidikan di madrasah aliyah, nilai yang saya dapat untuk pelajaran Ilmu Falak hanya tujuh puluh enam, atau satu angka di atas KKM, yaitu tujuhpuluh lima. Ilmu Falak adalah ilmu astronomi, yang membahas persoalan benda-benda langit, perputaran serta tetek-bengenknya, termasuk menghitung penanggalan di planet bumi.
Satu-satunya pretasi saya dalam bidang ini adalah keberhasilan saya menemukan tanggal lahir saya menggunakan rumus-rumus super njelimet itu. Tapi bagaimanapun tulisan ini akan tetap berlanjut. Siapa tahu Anda adalah seseorang yang mengikuti metode ilmu hisab untuk menjalankan ibadah shaum di bulan Ramadhan, namun bapak mertua Anda menganut metode rukyat al-hilal. Meski Anda telah mengemukakan dalil dari Al-Quran dan Al-Sunnah, namun bapak mertua Anda tetap menolak argumen Anda secara mentah serta tak mengindahkan sikap toleransi terhadapnya.
Tentu solusinya bukan mengajak berkelahi, sebab Islam itu agama damai, dan orang yang hendak Anda ajak berkelahi itu adalah bapak mertua Anda. Bukan sekadar tidak sopan jika Anda melakukan itu kepada beliau, tapi juga membuat perjuangan yang telah Anda lakukan untuk mendapatkan putrinya menjadi sia-sia. Beratus-ratus loyang martabak saat mengunjungi istri Anda waktu ia masih berstatus calon istri, berliter-liter keringat dan strategi-strategi negosiasi ala CIA yang telah Anda lakukan untuk mepersunting istri Anda yang waktu itu masih berstatus calon istri. Jangan, jangan berkelahi! Nanti semua jadi berantakan dan sia-sia.
Yang perlu Anda lakukan adalah membuatkannya secangkir kopi dan sepiring martabak, dan ingat, pastikan Anda melakukan ini setelah adzan maghrib, atau lebih baik setelah tarawih. Sebab kan sebelum maghrib itu mertua Anda masih berpuasa, dan setelah tarawih adalah waktu-waktu yang dingin, tapi dapat Anda buat hangat dengan kopi dan mendoan juga tutur lemah lembut penuh kasih sayang, percayalah.
Pertama, tanya bapak mertua Anda soal pertemuan dan kisah cintanya bersama sang istri yang tak lain adalah ibu mertua Anda. Tentu ia akan semangat dan sesekali mesam-mesem sendiri, walau telinga Anda gatal dan mulut Anda ingin berkomentar, jangan sekali-kali memotong ceritanya, sebab nanti mood beliau turun dan mungkin malah ngambek. Yang perlu Anda lakukan adalah menggiringnya kepada cerita awal kehidupan pernikahan beliau, tentu setelah kisah pertemuan dengan istrinya telah selesai beliau tuturkan. Ketika semua berjalan semestinya, Anda tanyakan berapa usia kandungan ibu mertua Anda saat kedua mertua Anda itu mengetahui kalau ibu mertua Anda hamil. Nah, rata-rata orang akan menjawab empat minggu atau bahkan tiga bulan.
Kedua. Inilah jurus pamungkas, one and only, yang perlu Anda kemukakan kepada bapak mertua Anda dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang;
Bahwasannya kandungan yang ada dalam rahim perempuan itu selayaknya bulan, sebenarnya ia telah ada dan tumbuh sejak hari pertama, namun tak terlihat sebab ia sangat kecil, biasanya gejala mual-muntah perempuan juga belum muncul, namun si calon bayi telah bersarang disana dan sudah terhitung sebagai kehamilan. Kebanyakan orang biasanya akan memeriksakan diri ke dokter setelah muncul gejala mual-muntah dan tak enak badan, dan usia kehamilan biasanya sudah empat minggu atau tiga bulan. Ramadhan itu seperti kehamilan, telah terjadi sejak adanya hilal, walaupun hilal tak terlihat di langit, sesungguhnya ia telah bersarang di sana. Boleh jadi awal bulan itu mendung dan curah hujan sedang tinggi sehingga hilal tak terlihat, tapi Ramadhan telah terhitung masuk, dan manusia beriman sudah semestinya puasa. Sebab walau tak terlihat utuh atau bahkan nyata, hilal telah bercokol mantap pada malam-malam yang kelak dibanjiri dengan bacaan ayat-ayat suci Al-Quran.
Lakukanlah! Mertua Anda akan takjub dan termenung, bukan saja karena teori yang Anda kemukakan itu spektakuler, namun anak mantunya mendadak jadi puitis dan beliau tersadar bahwa anaknya telah dinikahi seorang Sastrawan!
Oleh:
Nanda Fikri
Ketua Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman PK IMM Averroes Fakultas Teknik UMS periode 2019/2020